Gajih Tak Masuk Akal, Beberapa Guru Honorer Hidayatullah Menggala Mengundurkan Diri.
Tulang Bawang (LN)_Pada era Pandemi covid 19 yang di alami seluruh dunia mengalami dampak amat merugikan terhadap masyarakat yang memiliki pekerjaan seperti halnya yang di rasakan beberapa guru honorer SDS Hidayatullah Rengas cendung kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang.
Pasalnya, menurut para guru honorer Hidayatullah yang sudah mengundurkan diri dari sekolah tersebut mengalami kerugian terhadap beberapa kebijakan yang dibuat oleh ketua yayasan Sadarwadi dan kepala sekolah SDS Asep Mulyana.
Salah satu kebijakan yang diduga merugikan guru honorer adalah gajih yang di terima hanya Rp.35.000 s/d Rp.25.000 Perbulannya.
“Kami sebulan itu hanya menerima gajih berpariasi,ada yang Rp.35.000 dan ada juga yang Rp.25000 perbulan, padahal gajih kami dalam sebulan ratusan ribu bahkan ada yang hampir jutaan. tentu kami sangat merasa di rugikan, padahal kami para guru aktif mengajar meski hanya di rumah,karna kondisi Covid 19 ini kan belum di perbolehkan belajar tatap muka.”ujar beberapa para guru honorer Hidayatullah yang telah mengundurkan diri.
Munculnya gajih puluhan ribu dalam sebulan tersebut,di terangkan beberapa para guru honorer di kantor Media Global Group (7/1/2021) akibat tidak Full dalam sebulan melakukan Fingerprint sebagai alat untuk absensi di sekolah Hidayatullah dalih kepala sekolah Asep Mulyana,hal itu diduga para guru honorer sangat tidak masuk akal.
“Bagaimana tidak masuk akal, karena kondisi Covid 19 ini kan semua sekolah belum di perbolehkan mengajar tatap muka secara langsung,hanya ketika waktu kami piket di sekolah baru kami melakukan Fingerprint atau absen.”terangnya.
“Kami hanya berharap gajih kami para guru honorer Hidayatullah bisa di sama ratakan dengan guru lain yang menerima gajih utuh dan jalankan kebijakan sebagaimana mestinya , karena kami ini bekerja berbulan-bulan butuh juga untuk kebutuhan sehari-hari di rumah.dan satu lagi pesan kami kepada yayasan Hidayatullah agar di evaluasi para pemimpin agar tidak terjadi lagi hal-hal yang amat merugikan para guru honorer seperti yang kami rasakan saat ini.”pungkasnya.
(Tim MGG)