Dari Viralnya Kasus Bima Hingga Membuka Tabir Fungsi Dari Pejabat Pemangku Kebijakan Daerah
Lampung Timur – (LN) – Bima Yudo saputro seoarang Mahasiswa Australia yang berasal dari Desa Ratnadaya, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.18/04/2023.
Bima yang kini sedang viral di sosial Media belakangan ini lantaran presentasinya yang menyinggung persoalan tidak majunya daerah asalnya tinggal yaitu Lampung, melalui akun Tiktok pribadinya awbimaxreborn, pada 07/04/2023 lalu.
Pernyataan tersebut sontak viral hingga kini menjadi pusat perhatian Publik dan media massa se-Indonesia, namun sangat disayangkan oleh karna presentasinya itu pejabat nomor 1 di Lampung dan kepala daerah Kabupaten lainnya merasa ketar-ketir dibuatnya.
Bagaimana tidak, dikutip dari berbagai sumber dan keterangan dari orang tua Bima sendiri yaitu Bpk Hi.Juliman merasa di Intimidasi dan di ancam oleh isteri dari Wakil Bupati Lampung Timur dan Gubernur Lampung pada hari Jum’at 18/04/2023 di Perumahan Dinas Bupati Lampung Timur dan Rumah Pribadi milik Wakil Bupati Lampung Timur.
Berawal dari Sunaryo Camat Raman Utara yang pada Jum’at 18/04/2023 diduga dapat Perintah Oleh Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi agar orang tua bima untuk dapat menghadapnya guna mempertanggung jawabkan pernyataan anaknya Bima di depan Gubernur Lampung melalui Ponsel milik Wakil Bupati Lampung Timur.
Dalam keterangannya Hi.Juliman Selaku orang tua Bima mengatakan, ” pada hari jum’at itu saya di ajak pak camat menghadap wakil bupati di Perumahan Dinas Bupati Lampung Timur, sehubung pada hari itu ada acara ibu-ibu pejabat di Perumahan Dinas Bupati akhirnya Pak Camat jalan duluan bersama istrinya sehingga kami janjian bertemu disana,” ucap Hi.juliman.
Lebih lanjut Hi.Juliman mengatakan, ” Setibanya saya di Rumah Dinas Bupati, saya dan pak Camat bertemu dengan Istri Bupati dan Istri Wakil Bupati Lampung Timur, disitulah tiba-tiba Istri Wakil Bupati Lampung Timur melontarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap saya,”imbuhnya.
Masih dikatakan Hi.Juliman, “setelah itu saya da pak camat ditelpon oleh Wakil Bupati untuk menghadap beliau ke Rumah Pribadi beliau rumah golkar disamping Pertamina Mataram marga, setibanya kami disana pak Wakil langsung menelpon pak Gubernur Lampung, dan pak Gubernur menekan saya dan marahi saya dengan mengatakan saya tidak becus mengurs anak, dan mengancam saya dengan kata saya maafin sampean dan anak sampean tapi hukum tetap berjalan, katanya, laa saya sebagai bawahan di Pemerintahan kabupaten Lampung Timur jelas saya merasa takut lah diancam seperti itu, dan saya diminta untuk berbicara ke anak saya Bima supaya tidak lagi membicarakan tentang bobroknya pembangunan dan insfratruktur di Lampung, “tutupnya.
(Dbs)