Air Sungai Way Suka Jaya Tercemar, Petugas Kesling Puskesmas Poned Suka Jaya Diduga Lalai Tupoksi
Lampungnet.com | Tulang Bawang Barat – Masyarakat di Tiyuh Suka Jaya Kecamatan Gunung Agung Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mengeluhkan atas menghitamnya air sungai Way Suka Jaya yang diduga telah mengalami pencemaran. Senin (04/09/2023).
Way Suka Jaya yang dahulunya merupakan sarana masyarakat untuk memenuhi kebutuhan airnya dalam melakukan aktivitas disaat musim kemarau seperti sekarang ini namun semua itu tidak bisa lagi dilakukan lantaran air yang dahulunya jernih kini menghitam pekat dan menimbulkan bau tidak sedap.
Warga sekitar aliran sungai way suka jaya tersebut mengeluhkan bau busuk yang membuat mereka merasa tidak nyaman, mereka menuturkan tercemar nya air di sungai way suka jaya itu diduga akibat limbah dari salah satu perusahaan singkong di wilayah sekitar.
“Dulu kami pernah protes tapi nggak didengar itu kan Kalau nggak salah dari PT yang diatas itu.” Ucap salah seorang warga berinisial T.
Saat ini masyarakat takut untuk berinteraksi dengan air tersebut lantaran pernah terdapat seorang petani yang mengalami gatal-gagal serta iritasi kulit usai mengambil air untuk membekukan getah karet.
“Ya ini nggak berani pakai air ini waktu itu ada orang ngambil air untuk ngobat karetnya malah gatal-gatal merah semua badannya.” Ucap dia.
Dirinya mengakui bahwa belum ada pihak dari Puskesmas Poned Suka Jaya untuk melakukan himbauan terhadap warga ataupun mencari solusi mengenai hal tersebut, bahkan saat di singgung mengenai petugas Kesling Puskesmas poned suka jaya yang melakukan pengecekan warga setempat menegaskan belum pernah ada.
” ya ini kan tercemar gini dari Puskes aja nggak pernah kasih tahu nggak ada nggak ada kok rumah saya lho dekat sini ya mesti saya yang dikasih tahu ini kalaupun ada.” Ucap seorang penduduk perempuan ‘S’.
Hingga berita ini diterbitkan pihak Puskesmas poned Suka Jaya belum di konfirmasi, bahkan informasi yang di peroleh warga Tiyuh Suka Jaya berencana menyurati kementrian kesehatan dan kementerian lingkungan hidup atas kondisi linkungan yang terjadi. (Ali)