Program “Ayo Sekolah” dengan Kartu Metro Ceria, Langkah Inovatif Kota Metro Bantu Pendidikan Anak dari Keluarga Kurang Mampu
LampungNet.com | Metro – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro, mengalami peningkatan 0,47 persen di tahun 2023 menjadi 79,85 dari tahun 2022 lalu sebesar 79,38. Angka IPM ini termasuk dalam kategori tinggi.
Pada tahun 2021, saat Wahdi Siradjuddin dan Qomaru Zaman baru dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro IPM Kota Metro diangka 77,49.
Ya, angka ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Metro tahun 2024. Pencapaian IPM ini dapat dianggap sebagai salah satu indikator keberhasilan Wali Kota dalam memimpin Kota Metro.
Ada beberapa peningkatan komponen penting yang membentuk IPM, yaitu angka harapan hidup yang meningkat dari 71,66 tahun pada tahun 2021 menjadi 75,14 pada tahun 2023.
Kemudian, angka harapan lama sekolah tetap stabil dengan dengan sedikit peningkatan dari 14,75 tahun di 2021 menjadi 14,77 tahun di 2023.
Angka ini mencerminkan ekspektasi lama pendidikan yang dapat dicapai oleh generasi muda.
Sedangkan, untuk angka rata-rata lama sekolah juga mengalami peningkatan dari 10,97 tahun di 2021 menjadi 11,00 tahun di 2023. Artinya, penduduk Kota Metro lebih banyak penduduk telah memperoleh pendidikan yang lebih lama.
Peningkatan ketiga komponen ini menunjukkan adanya upaya yang berhasil dalam memperbaiki kualitas hidup dan akses pendidikan dan kesehatan yang berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sederhananya, pendidikan di Kota Metro sudah baik. Sarana prasarana memadai. Jenjang pendidikan dari PAUD hingga kampus lengkap. Tenaga pendidik banyak dan kompeten. Diukur secara statistik, muncullah angka IPM yang tinggi.
Wahdi datang menawarkan visi Gemerlang. Generasi Emas Metro Cemerlang. Harapannya bisa dicapai pada 2037 atau tepat 100 tahun Kota Metro. Wahdi pun mendorong semua organisasi perangkat daerah dan stakeholder terkait untuk mewujudkannya.
Ada langkah luar biasa yang diambil Wahdi dalam bidang pendidikan yaitu dengan meluncurkan program Ayo Sekolah.
Kenapa luar biasa? Karena bukan hanya mengajak orang untuk sekolah, tetapi ada kebijakan terkait anggaran yang memberikan bantuan semacam beasiswa bagi anak-anak berlatar belakang keluarga tidak mampu. Ada SD, SMP, dan tahun ini (2024) pada jenjang PAUD.
Program ini menjadi adi luar biasa karena tidak hanya sekadar mengajak atau ngomong ayo sekolah, tapi juga diberikan support atau dukungan.
Bantuan yang diberikan tentu, tidak memenuhi semua kebutuhan siswa, tetapi meringankan lewat Kartu Metro Ceria (KMC). Jumlah siswa penerima bantuan pada 2023 SD: 945 siswa, SMP: 1208 siswa, total: 2.153 siswa. Sementara pada 2024 SD: 360 siswa, SMP: 400 siswa, total: 760 siswa.
Dan berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Metro tahun ini akan diterapkan ke jenjang PAUD.
Tahun ini, Dinas Pendidikan Kota Metro sudah melakukan verifikasi peserta sebanyak 1.201 anak di jenjang PAUD. Sama seperti SD dan SMP, mereka tersebar di lima kecamatan, menyertakan syarat administrasi KK, KTP, dan SKTM dari kelurahan, serta surat pernyataan bersedia menerima bantuan sebesar Rp250 ribu per anak.
Agar tidak tumpang tindih dengan penerima bantuan lainnya, data anak penerima KMC diambil dari data Pogram Indonesia Pintar (PIP) yang masih antre atau belum dapat bantuan.
Jadi program ayo sekolah ini bukan hanya mengajak tetapi juga difasilitasi, dan Kota Metro satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan program ini.