Surat Audiensi Mahasiswa UMPTB Ngambang,Di Nilai Bupati Tuba Abaikan Janji.
Tulang Bawang(LN)_Mahasiswa Universitas Megow Pak Tulang Bawang (UMPTB) mengajukan Audiensi terhadap Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti,pada tahun 2018 guna membahas kampus tersebut, namun sayangnya hingga saat ini 10 Maret 2019 belum juga ada tanggapan.
Hal tersebut sangat di sayangkan oleh para mahasiswa Universitas Megow Pak Tulang Bawang (UMPTB),”sampai saat ini surat audiensi yang kami ajukan kepada Bupati tidak ada jawabannya,tentu kami sangat menyayangkan sekali, kenapa niat baik kami mau ketemu kurang di respon.”ujar salah satu mahasiswa.
Selain itu, para mahasiswa menilai pemerintahan Tulang Bawang kurang optimal, “Ya, kami mahasiswa menilai kinerja pemerintah saat ini masih belum optimal, sudah hampir 2 tahun pemerintahan ini tapi 25 program yang menjadi program prioritas pemerintahan WIN-HEN belum maksimal terealisasi, terutama program ke-21 tentang universitas megow pak tulang bawang, padahal bupati winarti sudah berjanji akan melanjutkan proses penegerian UMPTB yang tertunda pada tahun 2012 lalu.”ujar Adit.
“Kami juga sudah berupaya membantu pemerintahan “Win-Hen” dengan mengumpulkan berbagai data, fakta dan dukungan dari berbagai sektor, bahkan kami sudah mengajukan audiensi kepada pemerintah “Win-Hen” pada tanggal 15 oktober 2018 lalu, untuk membahas masalah UMPTB dan mencarikan solusi terbaiknya, namun sampai saat ini belum direspon oleh bupati tulang bawang,”ungkap Aditya Prima Saputra (mahasiswa yang mewakili rekan-rekannya yang tergabung dalam Relawan UMPTB Negeri).
para mahasiswa lebih jauh menegaskan, ” Kami sangat prihatin atas sikap pemerintahan saat ini, seharusnya ditahun 2019 ini sudah ada progres dan langkah konkrit untuk penegerian universitas megow pak tuba ini, tapi sampai saat ini belum menunjukan titik terangnya, padahal bupati sangat sering bertemu dengan Presiden Jokowi namun sama sekali belum pernah membahas masalah UMPTB ini kepada Presiden Jokowi.”Imbuh Aditya P. S.
Ingat, Kabupaten Tulang Bawang dulu adalah paris van lampung dan menjadi pusat pendidikan, seharusnya kita bisa mengembalikan kejayaan tulang bawang seperti dahulu.”tutup Aditya Prima Saputra.
(idh)