Kontraktor Tidak Punya Modal, Sekretaris ASPANJI Tuba Mengutuk Ucapan Bupati Winarti.
TULANGBAWANG,(LN)- Asosiasi Pengusaha Barang dan Jasa Indonesia(ASPANJI)Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), mengutuk keras dan menyesalkan, ucapan Bupati Tuba Winarti, yang mengatakan, tidak terlaksananya pembangunan di Tulang Bawang dikarenakan seluruh kontraktor Tulang Bawang, belum layak menjadi pihak ketiga, dari dokumen, legalitas hingga modal, mereka belum siap, terbukti mereka tidak mampu melakukan penawaran proyek yang sudah digelar melalui LPSE.
Hal tersebut, disampaikan oleh Sekretaris ASPANJI Desmansyah Rojali saat jumpa pers, yang dilaksanakan dirumah makan nyeruwit Riska, jalan Cendana depan Dinas Kesehatan Tulang Bawang. Senin (28/07/2019).
Dikatakan Desmansyah, terkait dengan kegagalan proses lelang cepat yang dilakukan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), proyek sebesar 51 miliar lebih , yang dianggarakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat, merupakan kegagalan sistem yang baru dikarenakan pertahanan yang kurang kuat, dan tidak didukung dengan alat yang cukup serta ketidak mampuan sumber daya manusia yang tidak cakap.
”Sedangkan, kontraktor di Tulang Bawang, sejak jaman Bupati Abdurahman Sarbini, yang menjabat dua priode, hingga kepemimpinan Bupati Hanan A Rozak, pernah mengerjakan DAK yang sama seperti saat ini, bahkan anggaran DAK lebih banyak lagi dari jamannya Bupati Winarti, terbukti, kabupaten Tulang Bawang ada pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor lokal, bukan kontraktor yang tidak propisisonal, tapi pemerintahannya Winarti yang tidak propisional menunjuk pokja yang tidak memiliki kemampuan ,”ungkap Desmansyah, dengan mengebu-gebu.
Lajut Kiyai Des, pangilannya sehari-hari, kotraktor Tulang Bawang, bukan hanya mengikut lelang cepat di Kabupaten Tulang Bawang saja, beberapa kabupaten yang lain juga di ikuti, bahkan bisa mengerjakan DAK yang sama hingga tingkat Propinsi Lampung.
”Kami sangat sayangkan ucapan seorang Bupati seperti itu, yang mencari kambing hitam, lempar batu sembunyi tangan, semestinya, ia mengumpulkan pokja-pokjanya, carikan solusi, agar kabupaten Tulang Bawang ada pembangunan, karena, seperti ini, belum pernah terjadi, sejak jamannya, pembantu Bupati dahulu, ada pembangunan, apalagi kabupaten ini sudah mandiri, dibukti tiga kali ganti Bupati,”tegas kiyai Des.( idh)