Adat Tradisi Neghecah Sekappung Limo Migo Di Desa Toba
Lampung Timur – (LN) – Upacara adat di Provinsi Lampung, dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, diantaranya, upacara adat yang berhubungan dengan daur hidup atau lingkaran hidup (kehamilan, kelahiran, masa kanak-kanak, masa dewasa, perkawinan, dan kematian), dan upacara adat yang berhubungan dengan kepercayaan dan peristiwa alam.
Selama menjalani kehidupannya, orang Lampung mengalami beberapa tahap upacara adat seperti acara yang diadakan hari ini didesa toba kecamatan sekampung udik kabupaten Lampung timur, dalam acara adat Neghecah atau Syukuran kelahiran Bayi, Jum’at 30/08/2019.
Sebelum acara dimulai, diadakan permohonan do’a kepada Tuhan yang maha esa, lalu dilanjutkan (Betangguh) atau memberitahukan kepada orang yang ada disekitar dan juga kepada yang ghaib akan niat tujuan dari acara itu, serta pembakaran kemenyan sebagai Adat Tradisi.
Kemudian dilanjutkan
Marhaban yang diikuti dengan pembacaan surat Barzanji, diteruskan salawat nabi, lalu bayi tersebut digendong oleh (Kelamo) atau saudara laki – laki dari ibu kandungnya dilengkapi pakaian adat dengan berbagai tugas masing – masing, ada yang bagian menggendong bayi, ada yang menyemprotkan minyak wangi dan ada yang membawa kelapa dan lain – lainnya serta berkeliling mengelilingi jamaah yang hadir, kemudian jamaah memotong sedikit rambut bayi tersebut.
Selanjutnya, anak tersebut diarak menuju pohon kelapa serta diiringi rombongan dengan bunyian (Talo) gemelan dan mengelilingi pohon kelapa sebanyak tiga kali putaran, yang tujuannya, semoga kelak sang anak bisa hidup seperti pohon kelapa, baik dari akar hingga daun bermanfaat, begitu pula harapannya kepada sang anak tersebut.
Kemudian anak beserta rombongan arak – arakan melanjutkan perjalanan menuju sungai disertai bunyian( Talo), sesampai di sungai diadakan beberapa ucapan dan do’a, setelah itu diadakan pelemparan telor di sungai yang mana di sungai sudah ditunggu – tunggu anak – anak untuk berebut telor, sorak – sorakan anak – anak meminta telor, sehingga menambah kemeriahan acara Neghecah yang dilaksanakan hari ini.
Kemudian dilanjutkan oleh penyimbang adat Tulin gelar Pangeran Bela Negara dengan menanam tumbuhan titegk dan nyeluang di area sungai dengan tujuan anak tersebut berdamai dengan seluruh isi alam (Perdamaian) disertai ucapan doa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Serangkaian prosesi acara syukuran kelahiran ini dimulai
-Ninjuk atau memasang gelang atau cincin pada si anak
-Nurun atau membawa anak kebawah pohon kelapa
-Ngeduwai atau membawa anak ke sungai.
Begitu antusiasnya warga baik dari anak – anak hingga dewasa menyaksikan acara tersebut, warga desa Toba khususnya, berharap supaya tradisi seperti ini jangan sampai hilang, karena bagaimanapun Tradisi seperti ini warisan leluhur Sekappung Limo Migo.
P:(Herman.S)