Aulia Kesuma Kini Mau Bunuh Diri Setelah Bantai Suami dan Anak Tirinya, Terungkap Pula Pesan Ibunya
Jakarta – (LN) – Aulia Kesuma kini mau bunuh diri setelah bantai suami dan anak tirinya. Terungkap pula pesan dari ibunya.
Aulia Kesuma (AK) dan anak kandungnya, KV merupakan otak pembunuhan suami dan anaknya, Edi Candra Purnama (Pupung Sadili) dan Mohamad Adi Pradana (Dana) mengungkapkan reaksi orangtuanya.
Diketahui, kasus pembunuhan suami dan anak ini bermula saat Aulia terlilit utang sejumlah Rp 10 miliar.
Ingin melunasi, namun tidak diizinkan Pupung dan Dana menjual rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Atas motif itu, Aulia merencanakan pembunuhan sejak Juli 2019.
• Sebelum Dihabisi, Aulia Kesuma Beri Suaminya Obat Tidur dalam Jus Lalu Ajak Berhubungan Badan
• Kelabui Polisi, Aulia Kesuma Pura-pura Chat Suaminya yang Sudah Dihabisi Pembunuh Bayaran
• Seolah-olah Sangat Kecarian, Aulia Kesuma Kirim Chat WA ke Suami yang Baru Dibunuh, Ini Isinya
Melalui mantan pembantunya, ia lalu menyewa dua orang eksekutor, A dan S untuk membunuh anak dan suaminya.
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Kompas TV yang diunggah Kamis (29/8/2019), mulanya, AK yang mengenakan baju tahanan mengungkapkan reaksi kedua orangtuanya setelah tahu dirinya membunuh Pupung dan Dana.
AK memaparkan, orangtuanya menyesali perbuatan AK yang tega melenyapkan nyawa suami dan anaknya.
Menurut orangtuanya, sebaiknya Pupung dicerai saja, bukan dibunuh.
“Kemarin orangtua saya ngomong, harusnya kalau tidak kuat ditinggalin saja, harusnya kalau enggak dilunasin cerai saja sudah,” ujar AK.
Bahkan jika rumah disita, sebaiknya dibiarkan saja.
“Sudah enggak bisa padahal biarin saja mau rumah disita juga mau bapak teriak-teriak kayak apa juga ya sudah ditinggalin aja. Bukannya dihabisin,” ungkap AK.
AK lantas mengaku menyesali perbuatannya.
Bahkan ia mengaku ingin mengakhiri hidupnya.
“Saya menyesal Pak. Saya ingin bunuh diri saja Pak,” paparnya.
Sedangkan, polisi juga mengungkapkan bahwa eksekutor yang disewa AK, sebelumnya memiliki rencana lain untuk membunuh Pupung dan Dana.
Mulanya mereka berniat untuk membakar jenazah Pupung dan Dana di rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tersangka bahkan sudah menyiapkan bensin dan obat nyamuk bakar untuk membakar rumah.
Obat nyamuk bakar disiapkan oleh pembunuh bayaran berinisial S, sedangkan bensin disiapkan oleh KV.
“Itulah di set supaya tiga tempat supaya rumah itu terbakar, dengan cara menyiapkan bensin dan menyiapkan korek api batangan (untuk menyalakan) ujung obat nyamuk tersebut,” kata AKBP Nasriadi.
AKBP Nasiradi mengungkapkan bahwa AK dan KV berharap api yang dinyalakan pada bensin di rumahnya akan membakar seluruh rumah, termasuk jenazah Pupung dan Dana.
“Dengan harapan ketika api melingkar dan berakhir di ujung habis itu akan hidup dan terbakar (seluruh rumah),” kata AKBP Nasriadi.
Aulia Kesuma (AK) dan anak kandungnya, KV merupakan otak pembunuhan suami dan anak tirinya, Edi Candra Purnama (Pupung Sadili) dan Mohamad Adi Pradana (Dana) mengungkapkan ingin bunuh diri. (Capture Kompas TV)
Bensin dan obat nyamuk itu diletakkan di tiga tempat di dalam rumah, yakni di dalam kamar, garasi, dan mobil.
“Ditempatkannya di 3 tempat, yang pertama ditempatkan di kamar mereka yang ada di mayat tersebut, kedua ditempatkan di dekat mobil, dan ditempatkan di atas rodanya,” ucapnya.
Sebelum membakar rumah, kedua tersangka disebut AKBP Nasriadi memindahkan dua jenazah yang awalnya berada di kamar menuju garasi.
“Tapi sebelum ditempatkan obat nyamuk tersebut, mereka mengangkut kedua jenazah ke dalam garasi mobil dan mobil sudah dimundurkan ke garasi,” kata dia.
Namun, saat tersangka sudah melancarkan aksinya membakar rumah itu, ternyata bagian garasi tak ikut terbakar.
“Nah setelah rumah itu terbakar, saudara AK langsung menuju dari apartemen menuju rumah tersebut menggunakan taksi.”
“Dan dia khawatir kenapa garasi tidak ikut terbakar, padahal harapannya adalah rumah itu terbakar dan garasi juga ikut terbakar,” ucapnya.
Aksi detik-detik penangkapan pembunuh bayaran ini diunggah Aiptu Jakaria atau karib disapa Jacklyn Choppers, dalam kanal Youtubenya.
Jacklyn Choppers mengunggah video penangkapan dua pembunuh bayaran yang disewa Aulia Kesuma untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
Pada awal video, Jacklyn Choppers menulis narasi bahwa penangkapan terhadap dua tersangka dilakukan Tim Gabungan dari Jatanras Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat dan Polda Lampung.
Penangkapan dilakukan di Desa BK, Putra Rumbia, Lampung Tengah, Selasa (27/8/2019) kemarin.
Di video tersebut terlihat belasan anggota polisi tak berseragam sedang mendapat pengarahan dari seseorang, sebelum penangkapan.
Mereka juga sempat berdoa sebelum menangkap pelaku yang diketahui berada di Lampung.
“Kita melakukan pengejaran terhadap pelaku pembakaran dan pembunuhan,” kata seorang pria dalam video.
Selanjutnya, menggunakan beberapa mobil belasan polisi tadi menuju lokasi persembunyian pembunuh bayaran.
Jalan menuju lokasi persembunyian tak beraspal dan melewati perkebunan.
Sesampainya di lokasi persembunyian, polisi langsung bergegas menangkap seorang pelaku di kediamannya.
Dalam video tersebut terlihat pelaku menggunakan celana pendek
Pelaku langsung digiring ke dalam mobil dan segera dibawa menuju tempat persembunyian pelaku lainnya di Desa BK 5, Rumbia, Lampung Tengah.
Di lokasi persembunyian pelaku kedua, polisi langsung memberikan tembakan peringatan.
Terlihat pelaku tidak memberikan perlawanan.
Kemudian kedua pelaku di bawa ke Polda Metro Jaya.
Rp 500 Juta untuk Pembunuh Bayaran
Pelaku Aulia Kesuma menyewa 4 pembunuh bayaran untuk mengeksekusi suami dan anak tirinya.
Para eksekutor tersebut dibayar Rp 500 juta atau setengah miliar.
“(Bayar) Rp 500 juta,” kata AKBP Nasriadi.
Namun, Aulia Kesuma ternyata belum membayar lunas para eksekutor, baru seperempat bayaran diberikan kepada 4 eksekutor.
Dari mana Aulia Kesuma mendapatkan uang senilai itu?
Belum ada konfirmasi dari yang bersangkutan.
Sekadar informasi, namun belum terkonfirmasi, Aulia Kesuma melalui akunnya di Facebook bernama Aulia Mei Nie, menulis informasi pekerjannya di kolom bio.
Dia menulis bekerja sebagai financial coordinator (koodinator keuangan) PT Bangun Energy Resources (bidang perminyakan dan tambang).
Dia menulis pernah mengenyam pendidikan di Saint Mary College.
P:(Rls)
Sumber : http://berita.baca.co.id/36062468