Belum Jelas Asal Dana 1000 Leptop,Lsm Forkorindo Provinsi Lampung Tanyakan Regulasi.
Tulang Bawang,(LN)– Dari 25 Program unggulan Win-Hen yang di usung guna bergerak melayani warga (BMW) salah satu nya adalah pembagian Seribu (1.000) laptop untuk para Guru se-Tulangbawang yang telah terealisasi pada Selasa (12/03/19) lalu.
Pembagian leptop untuk para guru SD, SMP yang diperkirakan mencapai lima ribuan(5000) se-Tulangbawang tersebut akan selesai hingga empat tahun kedepan.
Hal itu tentu guna meningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan target skala priorotas kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Hj.Winarti,SE.MH dan Hendriwansyah.
Seperti yang di sampaikan oleh Bupati Hj. Winarti,ketika pendidikan berkualitas maka dipastikan akan muncul generasi-generasi muda yang berbakat, cerdas dan inovatif.
“Untuk mendukung program memajukan pendidikan, saya akan berupaya Semaksimal mungkin. Seperti mempermudah ijin belajar para guru, mengalokasikan 20% anggaran pendidikan dari APBD, dan memberikan bantuan laptop secara bertahap untuk para guru.”paparnya.
Namun,dalam program tersebut ada beberapa kejanggalan yang wajib di ketahui oleh masyarakat seperti yang di sampaikan Harry Oktavia,SH Sekretaris DPD LSM FORKORINDO Provinsi Lampung Sabtu 30/03/19,yang mana belum di ketahui oleh masyarakat asal usul Dana tersebut,dan tentu hal ini wajib di pertanyakan mekanisme pembelian 1000 laptop itu,
“bila menggunakan dana DAK atau dana Pusat maka sudah ada Juklak dan juknis pendistribusian laptop tersebut,jika menggunakan dana anggaran APBD Daerah di pertanyakan secara tegas REGULASI serta Juklak-juknis pendistribusiannya.”ujarnya.
Lebih jauh di katakan nya,“belum di ketahui seperti apa Regulasi pembelian 1000 Laptop itu,bila di kaji secara Hukum Tata Negara bisa di katakan pengadaan itu prematur.”tegas Harry.
Tak hanya itu saja, Lebih Jauh Harry Menjelaskan,“selama ini sering kali Bupati Tulang Bawang menekankan kepada ASN untuk mengutamakan REGULASI dalam melaksanakan kegiatan yang berasal dari uang Negara,hal itu menjadi pertanyaan kami lebih jauh, seperti yang terlihat dari Spek dan merek Laptop yang di beli berdasarkan investigasi di lapangan di duga telah terjadi mar’up anggaran serta kejanggalan yang tidak sesuai merek dan spek yang di ajukan dalam mata anggaran kegiatan pengadaan laptop tersebut. “ulasnya.
“Hal ini sangat di sayangkan mengingat pesan Bupati Tulang Bawang yang menyampaikan agar tidak terjadi korupsi berjama’ah”tutupnya.
(Rls/idh)