Carut Marut Ketahanan Pangan, Camat Lambu Kibang Akan Segera Panggil Tiyuh Pagar Jaya
Lampungnet.com | Tulang Bawang Barat – Menindak lanjuti permasalahan program ketahanan pangan ditiyuh Pagar jaya Kecamatan Lambu kibang Kabupaten Tulangbawang barat (Tubaba)Lampung, Pihak Kecamatan akan segera buat agenda monitoring dan evaluasi.
Saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Cherry selaku Camat Lambu kibang segera ambil langkah tegas terkait ada persoalan di tiyuh Pagar Jaya dengan tindakan menjadwalkan monitoring dan evaluasi ke pemdamping tiyuh setempat.Selasa 14/05/2024.
Lebih lanjut Cherry menegaskan,bila terdapat indikasi kerugian negara,akan menjadi kewenangan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)/ inspektorat,langkah awal pihak kecamatan memeriksa dokumen mulai perencanaan dan APBTnya.
“Kita punya APIP ,nantinya seperti apa ,karena kita fungsinya hanya pengawasan dan pembinaan , langkah awalnya mulai dari proses perencanaan anggaran , evaluasi anggaran ,surat APBT ” tegas Cherry.
Pihak kecamatanpun berjanji hasil dari pemanggilan tersebut akan segera di laporkan ke pihak inspektorat.
“Lalu kedua tentunya saat evaluasi monitoring kita akan melaporkan ke APIP bersama pendamping desa, apa sih yang sebenarnya dilapangan nantinya”tuturnya
Di beritakan sebelumnya Program ketahanan pangan Dana Desa (DD)Tahun 2023 di Tiyuh/Desa Pagar jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat (TUBABA) gagal dan diduga menjadi ajang korupsi.
Hal tersebut terlihat dari keterangan Eko selaku bendahara Tiyuh mengatakan bahwa Dana Desa tahun 2023 di realisasikan ke program ketahanan pangan, dengan membeli kambing, bibit ikan lele dan pengerasan jalan.
“Kalou tahun lalu kami dari Tiyuh membeli 4 kambing yang kita serahkan ke masyarakat di suku 02, bibit ikan lele yang kita Tarok di keramba di embung Tiyuh tapi sekarang sudah tidak ada lagi karena tidak hasil di tahun itu juga kita bangun kan empat apa lima gorong-gorong di suku 2 dan ada juga pengerasan jalan (sabes) di suku dua juga di jalan usaha tani,” katanya Jum’at (10/05/2023) saat di jumpai di kediaman nya.
Saat di mintai keterangan lebih lanjut mengenai jumlah anggaran yang di realisasikan di setiap kegiatan,bendahara Tiyuh beralasan dirinya sudah lupa di karenakan sudah lewat tahun anggaran.
“Kalau anggaran di setiap kegiatan ketahanan pangan itu saya lupa mas,soalnya itu sudah lewat dan juga ngak semua informasi itu harus saya katakan”.alasan Eko.
Namun saat di konfirmasi penerima yang di sebutkan oleh Eko,dari informasi yang di peroleh berdasarkan penjelasan dari masyarakat yang di sebut Eko bendahara Tiyuh mengatakan bahwa kambing yang di pelihara merupakan kambing punya orang pribadi bukan merupakan pemberian dari Tiyuh seperti yang di katakan oleh bendahara tiyuh.
“Gak ada mas batuan Dari Desa apalagi di beri kambing saya gak pernah Nerima,kalou kambing saya ini itu kambing orang semua kambing gaduhan ( bagi hasil kali beranak) punya orang ini kambing udah di saya sudah lama ada kalou tiga tahun ini aja udah termasuk udah anak- kambing nya,”jelas masyarakat yang di sebut Eko sebagai penerima kambing dari Dana Desa.
Di tempat yang terpisah mantan ketua BPT memaparkan perihal dirinya melakukan pengunduran diri dari jabatan,di akibatkan tidak ada nya terasparan di pengelolaan Dana Desa dan tidak di libatkan nya BPT di setiap kegiatan pengelolaan dana desa.
“Saya mengundurkan diri dari jabatan ketua BPT di karenakan tidak adanya keterbukaan di pengelolaan Dana Desa dengan BPT dan tidak ada nya keterbukaan kepada masyarakat, dan di pengelolaan dana desa di Tiyuh pagar jaya ini dari kasi.
perencanaan,RK,RT,Hinga BPT tidak ada yang di fungsikan.semua itu di kelola Sama Kepalo Tiyuh, bendahara dan sekertaris Tiyuh,”papar nya.
Hingga berita ini di terbitkan Kepalo Tiyuh dan Seketaris Tiyuh belum dapat di konfirmasi terkait kejelasan realisasi anggaran ketahanan pangan (Al)