Desa di Lamsel Yang Tidak Terapkan Aplikasi SisKeuDes Versi 2.0 Terancam “Dana Desa” Tidak Dicairkan
Lampungnet.com.LAMSEL-Meskipun secara penerapan di 256 desa di 17 Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan sudah sepenuhnya menerapkan Sistem Aplikasi Keuangan Desa (SisKeuDes) terbaru versi 2.0 ,namun sayangnya penerapan Implementasi pelatihan SisKeuDes ini belum dipahami semua desa.
Aplikasi ini merupakan bentuk pemutakhiran lebih lanjut dari Siskeudes 1.0 yang telah digunakan para pemerintah desa tahun lalu.
Aplikasi SisKeuDes sendiri merupakan MoU antara Kemendagri dan BPKP, yang merupakan aplikasi pengelolaan keuangan khusus untuk desa yang meliputi Perencanaan, Penganggaran, Penatausahaan, Pembukuan, dan Laporan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lampung Selatan, Burhanudin, menerangkan, pembaruan Siskeudes ini merupakan upaya dari pemerintah untuk mengawal pengelolaan keuangan desa. Selain terdapat perubahan substansial, dalam aplikasi yang baru ini juga terdapat beberapa perubahan dari segi peruntukannya.
Dia menjelaskan,saat dihubungi melalui sambungan via telepon,kata dia,saat ini desa di setiap Kecamatan di Lamsel masih mengikuti Pelatihan SisKeuDes 2019 versi terbaru 2.0.
“Pelatihan SisKeuDes sendiri diselenggarakan oleh Dinas PMD, dimana untuk pencairan Dana Desa (DD) tahap selanjutnya,setiap desa di kabupaten Lampung Selatan diwajibkan harus melaporkan keuangan Desa melalui Sistem Kelola Keuangan desa (SisKeuDes) Versi 2.0″kata dia.Senin (08/07/2019).
Menurut Burhanudin, dia memaparkan sesuai intruksi BPKP ,setiap laporan keuangan Desa harus menggunakan Aplikasi SisKeuDes terbaru.
“Jika Desa tidak melaporkan keuangan desanya melalui Aplikasi SisKeuDes terbaru versi 2.0.Terancam anggaran dana desa mereka tertunda tidak akan bisa dicairkan “ungkapnya.
Diharapkan dengan pembeharuan Siskeudes Versi 2.0 menjadikan keuangan desa khususnya di Lampung Selatan menjadi tepat waktu, tepat sasaran dan tepat guna.
Sayangnya, untuk pelatihan SisKeuDes yang diadakan DPMD tersebut ,anggaran pelatihan masih dibebani oleh masing-masing desa. (Sior)