DIDUGA DANA PEMBAYARAN KORAN DI UPT PEKALONGAN DI SUNAT…
[su_animate][su_heading][su_highlight background=”#f41221″ color=”#fefefd”]Lampungnet.com – Berita Lampung Bersih Terpercaya[/su_highlight][/su_heading][/su_animate]
Lampung Timur_Berdasarkan penelusuran salah satu media di lapangan, ada laporan yang sangat mengkhawatirkan dari sejumlah beberapa wartawan yang berlangganan penerima uang tagihan koran,tabloid ,mengenai dugaan adanya praktik pemotongan langganan koran dan tabloid di kecamatan pekalongan kabupaten lampung timur.
Beberapa wartawan salah satunya termasuk wartawan yang menagih di ke K3S itu tidak menyangka jika uang tagihannya dikurangi sebesar Rp300.000, per tiga bulan yang diterimanya, bahkan ada yang kurang dan ada yang lebih terkena pemotongan oknum petugas yang menjabat sebagai K3S di kecamatan pekalongan.
Jika kami tidak berikan (potongan), maka ancamannya akan diberhentikan semua yang berlangganan di sini, jadi dengan adanya pemotongan ini anggaran pembayaran koran dan tabloid dikurangi, karna banyak media lain yang masuk.”ujar beberapa sumber yang namanya tidak mau di publikasikan.
Lain dengan tanggapan K3S saat ditemui di rumah temanya, beliu mengatakan ”itu bukan dipotong, tapi mereka yang berlangganan koran memberikan kepada yang mengurus penagihan kesekolah-sekolah anggep aja uang VE untuk yang mengurus disetiap sekolah yang berlangganan, bahkan koran di UPT ini menumpuk mas tidak di ambil kepala sekolah” ujar K3S pekalongan.
Para penerima uang koran, memang banyak mengeluh. Mereka akhirnya buka suara dan protes. Sebab, dana uang koran yang sebenarnya diperuntukkan bagi wartawan yang berlangganan itu, justru dipotong sudah selama dua triwulan ini.
“Modusnya saat pencairan dana bos, k3s yang namanya pak Hamim K3S yang baru menjabat ini belum pernah mengumpulkan/merapatkan para wartawan yang berlangganan di beberapa sekolah yang berada di kecamatan pekalongan. tanpa disadari dipotong saat diberikan ke saya” ujar wartawan tak mau disebut nama nya yang berlangganan.
Ironisnya Para penerima uang koran yang seharusnya mendapatkan pemberitahuan dari K3S, malah mendapatkan beban baru.”Beban itu akibat ulah tidak ada himbauan dan pemberitahuan K3S yang seharusnya memberi tahu dahulu ini tidak diberi tau, bahkan saya punya beban tagihan ke redaksi Potongannya itu berpariasi” kata salah satu wartawan yg tak mau di sebut nama nya.
Bahkan, ada penerima tagihan pernah mau memberikan uang Rp 30.000 bahkan di tolak maunya Rp,50.000.
Dalam dugaan praktiknya, untuk menghilangkan jejak saat pemotongan, K3S itu sengaja melibatkan para Oknum kepolisian. Mereka itulah yang hadir disaat pembayaran uang koran tersebut.
bahkan beberapa oknum wartawan geram dengan adanya pemotongan ini. dalam waktu 4 bulan bisa 2 kali pergantian k3s.
Dari dua kali pembayaran ini, berikut pergantian k3s dua kali uangnya disunat.
Keluhan serupa disampaikan SH triwulan kemarin disunat Rp.200.000 berikut triwulan ini disunat Rp.300.000
Jadi apa tindakan kepala dinas DIKBUD dan PIMPINAN REDAKSI dengan adanya pemotongan ini yang tidak sesuai M,O,U kesepakatan awal nya berlangganan apakah hak mereka dibayar penuh dan apakah langganan koran diputuskan.
(Andi)