Diduga Mainkan Bantuan PKH, Oknum Mantan Pendamping PKH Berang
Lampungnet.com, Tulang Bawang Barat – Terkait mencuatnya persoalan dugaan permainan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Tiyuh Penumangan Kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulangbawang barat yang disebut-sebut ditenggarai dilakukan oleh oknum mantan pendamping PKH berinisial MK semakin terkuak. Sebab oknum ini menunjukan sikap berang nya.
Bahkan dikutip dari percakapan via Watshapp oknum MK dengan wartawan dalam menanggapi persoalan ini Ia terkesan hendak mengintervensi para narasumber.
“Ada info apa, mau konfirmasi apa, kan kemaren udah konfirmasi, Siapa narasumber Nya langsung aja kepedamping PKH apa permasalahan apa yang hilang konfirmasi aja sama pendamping PKH soalnya udah di urus sama pendamping PKH, saya lagi ada acara keluarga jadi konfirmasi aja sama pendamping langsung sama Eka, oke kita langsung ketemu di tempat Fauziyah kapan kita bisa ketemuan di sana baru jelas oke,” ungkap MK kepada wartawan Via Watshapp pada hari Sabtu (17/05/2021).
Berdasarkan pantauan, sedikitnya sudah ditemukan 5 keluarga penerima manfaat yang kartu ATM dan Rekening di tahan hingga hilang di tangan pengurus PKH.
Menurut keterangan salah satu warga Tubaba yang menerima bantuan program keluarga harapan, ada nya penahanan ATM dan Rekening oleh pendamping hingga bertahun-tahun.
“Yang saya kumpulkan sama dia 2 (Dua) orang atas nama Siti Hadijah dan Siti Aminah. Terus punya Siti Hadijah alias minan Ros memang sudah gak cair lagi karna dia tidak mengurus syarat-syarat baru kata Meli, ya sudahlah gak saya gesek-gesek lagi, nah besoknya ipar saya Narti menghampiri saya kerumah memberikan keterangan dia mendapat telpon bahwasannya Kartu saya itu hilang kata Meli,” jelas Fauziah.
Setelah mendapatkan info lanjutnya, saya mencoba menghubingi Meli via ponselnya, namun dia memberikan keterangan bawasannya ATM saya hilang, terus saya bertanya gimana saya mau merubah atas nama saya, Dia menjawab tidak bisa karna itu harus yang bersangkutan. Nah yang bersangkutan nenek kan sudah almarhum.
“Sampai hari ini kartunya ATM itu hilang tapi kalau buku tabungan ada di saya Semenjak ATM itu hilang Maka saya tidak pernah mendapatkan bantuan tersebut,” ujar Fauziah.
Lebih lanjut Fauziah mengungkapkan, bahwa dirinya pernah mencoba mengecek melalui buku rekening, dan dirinya pun merasa heran dengan hasil yang didapatinya dari hasil pengecekan buku rekening tersebut.
“Karena Mak Saya kan sudah Almarhum sedangkan selama dua tahun pencairan PKH ini saya nggak pernah ngambil karena ATM saya hilang itu, pada bulan bulan Mei 2021 buku tabungan saya bawa ke Bank Mandiri tolong cek buku saya ini kata saya sama pegawai Bank, diceklah oleh pihak bank ada isinya 280 Ribu, saya kan pingin tau berapa isi semuanya. namun pihak Bank nggak mau ngasih tau sebelum ada pendamping PKH, nah bedebat lah saya, kan yang punya Hakkan kami KK ada KTP ada berarti bukan dapet saya nyuri kata saya, tapi sayangnya pihak bank masih bersikukuh tidak bisa memberi tahu sebelum ada pendamping PKH nya,” ungkapnya.
Fauziah juga berharap, “Kalau benar-benar bantuan tersebut tidak diambil orang saya juga tidak apa-apa tapi kalau memang di ambil orang alangkah sakit atas nama ibu saya yang sudah almarhum, hak saya sama anak saya supaya bisa di manfaatkan, tapi saya pingin mengeceknya lagi,” harapnya.
Tidak hanya Fauziah, Samini warga Tiyuh Penumangan suku 3 juga mengalami hal yang sama Samini nenek Lansia kelahiran tahun 1952 buku Rekining dan ATM nya ditarik oleh pihak pengurus PKH dengan alasan salah penerima.
Di jelaskan oleh anak kandung Samini Siti Paridah, “Ibu saya mendapatkan bantuan PKH 1 tahun, setelah 1 tahun berlalu pihak pengurus PKH memanggil kami ketempat kepalou Tiyuh, untuk mengambil kartu PKH, alasannya bahwa nama ibu saya Samini bukan penerima yang sebenarnya, katanya ada penerima namanya Samini juga kalau tidak salah Samini orang Penumangan/sipang RK 8 kata mereka, lalu katanya mau dilimpahkan kepada Samini yang sudah punya anak itu. Yaudah kata saya nggak apa-apa tapi yang saya dapet tahun lalu.