LampungNet.com | Tulang Bawang Barat – Proyek rekonstruksi sekaligus peningkatan struktur jalan, ruas Tiyuh Toto Katon-Toto Wonodadi Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) terindikasi tidak sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu pekerjaan proyek atau melanggar Bestek.
Hal ini dinilai dari ketidakpatuhan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan itu sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak kerja. Yang mana, penandatanganan kontrak kerja pada tanggal 22- 23 Maret 2022 lalu, sementara kontraktor baru saja memulai pengerjaan sekitar Juli kemarin (Pasca Idhul Adha).
Menurut warga setempat, pihak kontraktor CV Bukit Graha memulai pengerjaan sekitar pertengahan atau akhir bulan Juli kemarin.” Kalau nggak salah sebelum bulan Agustus mas,”kata Heri kepada wartawan saat melintas, Minggu (5/9/2022).
Heri, salah seorang pengendara yang hampir setiap hari melintasi jalan tersebut juga menuturkan bahwa, sampai September ini yang sudah terlihat dikerjakan yaitu drainase.”Untuk pengerjaan yang telah dikerjakan sampai saat ini menggali paret (drainase) terus membagusi itu jalan,”jelasnya.
Dari keterangan Heri ini juga, pihak kontraktor ditenggarai hendak mengelabui stakeholder terkait dengan cara pengerjaan yang tidak maksimal.”Untuk jalan yang di bagusi tersebut hanya sekedar di timpa tidak di kupas biar tidak amblas, untuk pemadatannya selama ini hanya dua kali pemadatan,”ujarnya.
Supingi, warga sekitar juga mengungkapkan hal yang sama. Berdasarkan apa yang dia lihat bahwa, pemadatan batu Base hanya menggunakan Vibro Kecil (kapasitas 3-5 ton).” Pengangkutan batu kalau nggak tadi atau kemarin, untuk penggilingan (pemadatan) jalan ini digiling dengan vibro kecil itu alatnya ada di sana, kalau begonya pakai bego besar. Untuk pengerjaannya sudah sekitar setengah bulan ini,”tuturnya.
Selain itu, menurut sejumlah warga Tiyuh Toto Katon yang sempat bercerita dengan wartawan bahwa, para pekerja atau tukang di proyek tersebut bekerja sesuai dengan ketersediaan material.” Kalau Wales (vibro) itu yang kecil. Tukangnya kadang kerja kadang libur, kalau material ada mereka kerja, kadang-kadang kehabisan material mereka nggak kerja,”ucap sejumlah warga sekitar ini.
Diketahui, kegiatan pembangunan jalan akses keluar masuk ke Kecamatan Batu Putih milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tubaba itu dilaksanakan oleh CV Bukit Graha beralamatkan di Provinsi Jambi, sebagai pihak ketiga atau kontraktornya.
Kegiatan yang Nama Tendernya yaitu Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Toto Katon-Toto Wonodadi menelan anggaran sesuai nilai penawaran dan kontrak sebesar Rp.5,8 Miliar, bersumber dari APBD Kabupaten setempat tahun anggaran 2022, penandatanganan kontrak pada 22-23 Maret dan berakhir pada Bulan September ini (6 bulan).
Selain ditenggarai tidak sesuai Bestek, dengan sisa waktu sekitar 3 pekan lagi ini tentunya kontraktor harus bekerj ekstra untuk menyesuaikan pekerjaan dengan spesifikasi yang telah disepakati dalam kontrak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat sejumlah poin yang harus dikerjakan oleh CV Bukit Graha sesuai dengan spesifikasinya. Antara lain, Rekonstruksi Onderlagh lama, Base B, Base A, pemadatan per base menggunakan Vibro Kapasitas 5-8 ton, Hotmix AC-WC dan lapen, Bronjong, drainase, Base S dan Portal.
Dari dana sebesar Rp.5,8 Miliar itu, tentu masyarakat berharap outputnya sesuai dengan harapan, yaitu jalan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama, tidak terjadi kerusakan seperti contoh jalan ruas Tiyuh Marga Jaya-Sumber Rejeki yang juga menelan anggaran miliaran rupiah dari APBD Kabupaten Tubaba tahun 2021 namun kondisinya saat ini sudah memprihatinkan
Sayangnya, pihak Kontraktor CV Bukit Graha maupun Pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Tubaba belum berhasil diminati tanggapannya. Begitu juga dengan pihak CV Nusa Indah Tehnik selaku Pengawas Konstruksi pekerjaan tersebut juga belum didapat keterangan terkait peran pengawasan mereka pada persoalan tersebut. (Tim).
