Jajaran Pemkot Metro Mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Tingkat Nasional
LampungNet.com | Metro – Ac Yuliwati selaku Staf Ahli Walikota bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan beserta jajaran Pemkot Metro mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (RI), bertempatan di OR Setda Kota Metro, pada Senin (25/09/2023).
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian mengatakan bahwa tingkat inflasi Indonesia masih sangat dinamis dan sangat terbaik dari beberapa negara termasuk negara besar, seperti Amerika Serikat.
“Amerika Serikat telah menaikkan suku bunga federalnya sebagai salah satu upaya mereka untuk menekan inflasi yang ditargetkan masih bisa dikendalikan, namun sampai hari ini masih dalam kesulitan,” ucap Tito.
Ia juga menjelaskan bahwa beberapa negara lain di Eropa masih mengalami inflasi bahkan resesi dan Uni Soviet juga membatasi penjualan energi bukan hanya gas, tetapi juga solar, diesel dan juga bensin.
“Pembatasan penjualan energi yang dilakukan oleh Rusia tentu akan berdampak pada seluruh dunia. Karena Rusia merupakan salah satu sumber energi dunia dan akan berpengaruh pada inflasi global,” lanjutnya.
Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan mengenai komoditas yang mempengaruhi indeks IPH di Minggu ke 3 bulan September ternyata paling banyak dialami oleh kabupaten/kota yang diakibatkan kenaikan harga beras, gula pasir, dan beras sudah masuk penyumbang IPH nomor 1 disusul dengan gula pasir.
“Secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH ph 1 persen dari minggu sebelumnya. Ada 10 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan inflasi ,yaitu kota Sarmi (6,23%) dan kota yang mengalami penurunan IPH yaitu Kota Tidore Kepulauan (-7,79%),” tuturnya.
Untuk perbandingan luas potensi panen padi dan analisis curah hujan BMKG pada bulan September 2023, curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan luas panen padi pada tahun ini di beberapa wilayah sentra produksi padi di Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, diperkirakan relatif lebih rendah dibandingkan luas padi dengan tahun sebelumnya.
Impor komoditas beras dari Januari hingga Agustus 2023 sebagian besar berasal dari Thailand dan Vietnam. Menurut HS 8 digit impor beras Januari-Agustus 2023, sebesar 1,59 juta ton yang didominasi oleh Semi-milled or wholly milled rice dengan share 88,52%.
Menurut pantauan Badan Pangan Nasional (BAPANAS), harga beras memang relatif tinggi. Karena disebabkan oleh tingginya harga gabah kering panen sudah mencapai 6.580, dan paling tinggi 7.200 rupiah. Beras medium juga berfluktuasi, untuk di Banten harganya 10.760 dan di Sumatera Barat 13.080 rupiah. Sehingga harga rata-rata nya 12.070 rupiah/kg. Untuk beras premium dan medium di kalangan konsumen diatas harga eceran tertinggi.
Selanjutnya langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi melakukan fasilitasi distribusi ke daerah surplus ke daerah defisit atau daerah yang membutuhkan. Dengan harapan harga-harga bisa dikendalikan. (ADV)