Kepalou Tiyuh Toto Makmur Tubaba Sebut Pembuatan Miniatur Siger Atas Perintahnya
Lampungnet.com, Tulang Bawang Barat – Madrim, Kepalou Tiyuh Toto Makmur Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) akhirnya buka suara terkait pembuatan miniatur Siger pada lampu jalan yang di protes oleh Federasi Adat Megou Pak Tubaba karena terkesan melecehkan dan tidak sesuai dengan Khas Lampung.
“Ya, mohon maaf malah saya enggak tau kalau itu enggak boleh dipasang, tujuan saya supaya simbol siger dikenal dimasyarakat. Kalau memang salah kenapa kok enggak diingatan dari dulu, itu program tahun yang lalu (Dana Desa 2020),”ujar Madrim, Minggu (27/6/2021) malam via WhatsApp.
“Ya kepalou kan enggak tau kalau memang ada yang (Tidak Sesuai). Tapi niat saya itu tak suruh Pokmas biar siger lampung itu dikenal di masyarakat mas, enggak lebih, apakah saya salah,” ketus Madrim menjawab kritikan Tokoh Adat Tubaba.
Ia mengaku tidak tau persis bentuk Siger yang menjadi Khas Lampung itu.” Oo gitu ya, saya enggak tau kalau memang masih ada yang kurang mas mengenai bentuknya. Enggak dari dulu mas, ya udah nanti tak suruh Pokmas benerin,” elaknya.
Mengenai proses perencanaan pembangunan melalui Dana Desa di Tiyuh Toto Makmur, Madrim mengaku tahun anggaran 2020 sebelum pembuatan miniatur siger tersebut sudah melalui proses hingga disetujui oleh Kecamatan dan Pemkab Tubaba.
“Ya musyawarah, dari dusun terus ke tiyuh laju di perencanaan nya lewat pendamping desa dan di verifikasi camat dan diajukan ke kabupaten. Soal design Siger, enggak tau saya yang penting saya suruh bikin siger,”bebernya.
Madrim mengaku terdapat kesalahan pada pembuatan miniatur siger itu, namun kata dia, kesalahan tersebut ada pada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).” TPK nya Dedi. Yang ada mas hanya mohon maaf bila ada mungkin kekurangan TPK saya, itu aja. Karena kekurang pahaman TPK saya mas,”kelitnya.
Terpisah, Ahmad Huzaini, Pemuda Gunung Terang menyesalkan perbuatan yang dilakukan oleh aparatur tiyuh Toto Makmur dengan menggunakan Dana Desa namun membuat kesalahan besar.” Batu Putih ini pemekaran dari Gunung Terang. Saya malu melihat miniatur siger yang dibuat dari uang negara tetapi malah memunculkan konflik karena bentuknya yang seperti itu, sudah berapa tahun mereka hidup di Lampung,”ucapnya.
Ahmad Huzaini yang juga Sekretaris DPC PDIP Tubaba ini meminta agar ada sanksi tegas baik dari Pemerintah Daerah maupun dari Penegak Hukum terkait kesalahan fatal di Tiyuh Toto Makmur tersebut.” Sanksi tegas terhadap kesalahan tersebut harus dijatuhkan kepada oknum-oknum yang bertanggungjawab di tiyuh tersebut agar kedepan kita semua lebih menghargai kearifan lokal,”pungkasnya. (Tim).