Kunjungi Rumah ibu Tuwiyem, Antoni Imam Akan Tindak Lanjuti Hal ini Ke Dinas Sosial Lamsel
LAMPUNG SELATAN. KATIBUNG-Bentuk perhatian terhadap masyarakat miskin di Kabupaten Lampung Selatan ,ditunjukan langsung oleh salah satu Anggota DPRD Provinsi Lampung, Antoni Imam SE saat berkunjung ke kediaman ibu Tuwiyem warga Dusun Tritunggal Desa Babatan Kecamatan Katibung.Berjuang hidup sebagai buruh pengumpul rongsokan.
Pasca, diberitakan media ini, Dewan Provinsi Lampung dari Fraksi PKS Dapil Lampung Selatan itu bersilahturahmi kerumah kontrakan ibu Tuwiyem dengan didampingi Kades terpilih Desa Babatan Irpan,Selasa (23/07/2019)sekitar pukul 17:00 Wib.
Pada kesempatan itu,kunjungan Dewan Provinsi Lampung tesebut disambut oleh Kapolsek Katibung Iptu Wido Dwi Arafia Zaen,Perwakilan Kecamatan Katibung yang diwakili Pj Kades Babatan M. Nawawi beserta perangkat desa yang terlebih dahulu datang ke lokasi.
Disampaikan Antoni, kata dia, kita akan tindaklanjuti hal ini, agar kedepan dapat lebih diperhatikan, “Sungguh prihatin melihat kondisi ibu Tuwiyem seperti ini, saya menghibau kepada dinas terkait agar segera di data.Sekarang ini sudah banyak program pemerintah untuk bantuan warga kurang mampu “kata dia .
Selain itu, melihat kondisi yang terjadi, ia berharap agar kedepan pihak terkait lebih menginpetarisir warga yang kurang mampu untuk mendapatkan bantuan.
“Saya akan hubungi Dinas Sosial Lampung Selatan, agar kondisi seperti ibu Tuwiyem lebih diperhatikan lagi. Ini tugas kawan -kawan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) “jelasnya.
Sementara,ibu Tuwiyem yang sempat takut dan terkejut atas kunjungan sejumlah orang kerumahnya,mengatakan sangat berterima kasih atas kedatangan sejumlah orang ke tempat tinggalnya,”Saya tidak menyangka kalau sampai seperti ini, saya berterima kasih banyak atas dukungan dan perhatian bapak -bapak ini,terutama om media yang kemarin. Semoga lancar dan selalu berbuat baik dan selalu diberi Keselamatan “tutur ibu tuwiyem.
Diberitakan sebelumnya, ibu Tuwiyem selama 15 tahun ditinggal sang suami dengan kondisi 4 orang anak berjuang hidup untuk anak -anaknya sebagai pengumpul barang rongsokan.
Ibu Tuwiyem bersama anak-anaknya yang saat ini telah beranjak besar tinggal dirumah kontrakan.Hari -hari dilaluinya dengan tidak putus asa untuk menjalani hidup dengan keterbatasan yang ada.
Ironisnya,kondisi yang dialami ibu Tuwiyem ini tidak pernah tersentuh oleh perhatian Pemerintah desa ataupun Pemerintah kecamatan setempat ,maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lampung Selatan dalam membantu masyarakat miskin.
Saat dikonfirmasi dengan Lampungnet. com di tempat ibu Tuwiyem bekerja beberapa waktu lalu. Sabtu (21/07/2019).
ia mengatakan semenjak suami tidak ada (meninggal dunia red) ,dirinya mengaku putar otak bagaimana cara meneruskan hidup, meski harus berjuang sendiri tanpa suami.
“Kemarin itu hidup saya ada di titik nadir. Sulit menjawab pertanyaan, harus bagaimana? Bayar uang anak sekolah, dan akhirnya anak harus putus sekolah dasar .Belum lagi memberi mereka makan.Dengan kondisi ini saya hanya bisa Bersukur kepada Allah, Apapun saya lakukan, Alhamdullah saya dan anak -anak masih bisa menjalani hidup sampai sekarang”kata ibu Tuwiyem sambil bekerja memilih satu persatu barang rongsokannya.
ia mengaku pekerjaan sebagai pengumpul barang rongsokan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari.”Apapun saya lakukan. Yang penting halal, demi anak saya.Bersukur saja,kalau untuk upah bisa untuk beli beras dan makan dan bayar kontrakan “ujarnya.
Sementara saat ditanya pernah mendapat bantuan pemerintah seperti bantuan raskin,ibu Tuwiyem mengaku selama ini tidak pernah mendapat bantuan.
“Selama ini saya tidak pernah mendapatkan bantuan apalagi bantuan Pemerintah.Kalau beras saya beli sendiri. Gak pernah dapat bantuan Raskin apalagi seperti program PKH ,sama sekali tidak pernah “ungkapnya.
Diketahui,ditempat ibu Tuwiyem bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan,ia ditemani Sutiha (70) yang setiap harinya juga bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan. (Sior /Evan B)