METRO – (LN) – Pemerintah Kota Metro awal di tahun 2019 melakukan rapat koordinasi pada bulan Januari yang dihadiri Walikota Metro didampingi oleh Wakil Walikota, Sekretaris Kota Metro, Staff Ahli Walikota Metro, Asisten Sekretaris daerah Kota Metro dan seluruh instansi yang ada di Lingkungan Pemerintah Kota Metro.
Dalam rapat koordinasi bulan ini beberapa instansi melaporkan hasil kerja di tahun 2018 dan menyampaikan segala permasalahan atau yang dialami di tahun 2018 untuk dapat di bahas dan ditemukan jalan keluarnya.
Salah satunya Badan Pusat Statistik Kota Metro melaporkan inflasi yang ada di Kota Metro pada Desember 2018.
“Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,27 persen karena adanya kenaikan indeks dari 139,06 pada November 2018 menjadi 139,44 pada Desember 2018,” tuturnya.
Laporan Badan Pusat Statistik Kota Metro, ada enam kelompok pengeluaran memberi andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,1842 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0367 persen , diikuti oleh, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,058 persen, kelompok sandang sebesar 0,0134 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0108 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0052 persen.
Tambahnya, Terbalik dari enam kelompok pengeluaran, ada satu kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembantukan deflasi yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga seberas 0,0030 persen.
“Kota Metro pada Desember 2018 berdasarkan perhitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 1,64 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 1,64 Persen,” tutupnya.
P:(Red)