LampungNet.com | Lampung Timur – Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Lampung Timur, Yusran Amirullah, angkat bicara terkait pemberitaan sepihak yang tersebar di media sosial dan grup WhatsApp oleh salah satu oknum wartawan dari media online, Sabtu (12/4/2025).
Dalam keterangannya kepada awak media, Yusran menyayangkan tindakan oknum wartawan berinisial ARj yang dinilai tidak menjalankan tugas secara profesional dan melanggar kode etik jurnalistik.
“Saya sangat kecewa. Seharusnya jurnalis menjunjung tinggi etika. Tapi ini justru melakukan teror melalui telepon tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Ini sudah melewati batas,” tegas Yusran saat ditemui di kediamannya, Sabtu sore.
Yusran mengungkapkan, aksi intimidasi tersebut bermula dari pemberitaan sebelumnya yang menyebut salah satu anggota DPRD Lamtim berinisial BD. Ia pun mengaku merasa tak nyaman karena dirinya turut diseret dalam isu tersebut tanpa adanya klarifikasi atau wawancara langsung dari pihak media.
“Jika memang ada hal yang perlu dikonfirmasi, lakukan secara profesional. Jangan meneror, apalagi sampai merekam dan menyebarkan berita tanpa izin. Ini bisa mencoreng nama baik profesi jurnalis yang mulia,” tambahnya.
Menurut Yusran, tindakan sepihak seperti itu sangat bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), yang antara lain mengharuskan wartawan untuk:
- Mengedepankan konfirmasi dan pemberitaan berimbang,
- Tidak memaksakan klaim,
- Tidak mencampuradukkan opini dan fakta,
- Tidak melakukan intimidasi terhadap narasumber,
- Dan senantiasa menjunjung asas praduga tak bersalah.
Ia menegaskan, wartawan profesional adalah pilar penting dalam demokrasi. Untuk itu, ia berharap ada evaluasi dari organisasi profesi wartawan maupun pemangku kepentingan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
“Media adalah mitra strategis dalam membangun bangsa. Tapi jika dijalankan dengan cara-cara yang tidak etis, maka bisa merusak kepercayaan publik,” tutupnya.
(Wawan S)
