BKKBN Provinsi Lampung Sosialisasi Di Balai Desa Adirejo Pekalongan Lamtim
Lampung Timur – (LN) – Kegiatan dalam rangka Sosialisasi Perwakilan Kependudukan Dan Keluarga Berencana (BKKBN) berlangsung dibalai desa adirejo,Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Rabu ( 05/08/2020).
Dihadiri kepala BKKBN perwakilan provinsi
Hermina SH. M.Hum
Koordinator PLKB Raden Susilowati A. Md, Kadis Dalduk KB Lamtim Dra.Farida Norma MM.
Kabid KS Edi Gunarto S.STP. M.SI
Analis Kebijakan Sri Rejeki. Camat Pekalongan Jarot Suseno SH. Kades Danar dan Seluruh Kader Se- kecamatan Pekalongan.
Dalam sambutan Kepala BKKBN provinsi Lampung Hermina SH,MHum. Menyampaikan bahwa apa yang harus dilakukan orang tua pada 1000 HPK itu adalah selama kehamilan ibu harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, ibu hamil juga melakukan pemeriksaan menimal 4 kali selama kehamilan,” ucapnya Kepala BKKBN Hermina.
Lanjutnya Hermina SH,Mhum memberikan stimulasi pada janin dalam kandungan, ibu memberikan inisiasi menyusu dini (IMD) asi ekslusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI ( MP- ASI) sampai dengan usia 2 tahun dan memperkenalkan makanan bergizi pada anak seseuai dengan usia,” paparnya Kepala BKKBN Hermina.
Tambahnya pentingnya 1000 HPK itu pengasuhan pada masa 1000 hari pertama kehidupan ( 270 hari masa kehamilan tambah 730 hari setelah kelahiran sampai usia 2 tahun) merupakan periode emas yang sangat penting bagi perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak,” pungkasnya Kepala BKKBN Hermina.
Sementara itu Kabid KS Lamtim Edi gunarto juga mengatakan kami terbantu disaat ada kegiatan sosialisasi ini sangat membantu masyarakat dan pembinaan kesejahteraan keluarga berencana,dan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan,” jelasnya Edi gunarto.
” Pentingnya 1000 HPK itu ada dampak negatif jangka pendek dan ada dampak positif jangka panjang, yaitu yang dampak negatifnya kecerdasan,gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme tubuh. Dampak positif jangka panjang itu adalah menurunnya kemampuan.
Kognitif dan prestasi belajar menurunnya kekebalan tubuh sehingga nya mudah sakit
Beresiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan ,penyakit jantung dan pembuluh darah ,kanker ,stroke, dan disabilitas pada usia tua,” tutupnya Edi Gunarto. (*)