Solusi Atasi Kerusuhan Mesuji, Begini Menurut Irjen Ike Edwin
BANDAR LAMPUNG – (LN) – Berulangnya kasus kerusuhan di Mesuji dipicu perebutan lahan hingga menimbulkan korban jiwa tentu membuat kita miris. Tercatat, kasus ini beberapa kali terjadi. Terbaru pada 17 Juli 2019 menyebabkan empat orang tewas dan lainnya terluka.
Staf Ahli Kapolri Irjen Pol. Dr. H. Ike Edwin S.I.K., S.H., M.H., M.M. angkat bicara agar kasus berdarah itu tak terulang kembali. Mantan Kapolda Lampung itu menerangkan, solusi untuk mengatasi kasus kerusuhan di Mesuji adalah semua aparat turun ke lapangan.
“Jadi semua aparat itu harus turun ke rakyat terus menerus. semua aparat selalu bersilahturami. Jangan silahturahmi 6 bulan atau 1 tahun sekali turun ke rakyat.
Sebelum kejadian kita harus turun. Turun, temukan persoalan di bawah. Apa masalahnya dan segera selesaikan. Mulai dari pejabat yang paling atas hingga terendah di Lampung hingga tingkat, kecamatan, desa, RT dusun harus turun ke masyarakat,” terangnya saat berbincang dengan radarcom.id, Jumat (19/7/2019).
Menurut Dang Ike—sapaan akrabnya, turun ke rakyat secara langsung itu harus sering-sering dilakukan. “Jadi turunnya tidak hanya sekali tapi sering-sering kalau perlu tiap minggu turun ke rakyat. Seperti saya dulu kan (saat menjabat Kapolda Lampung, Red) sering turun. Dan terbukti, bahkan Lampung mendapatkan penghargaan penanganan konflik nasional terbaik. Waktu itu diterima oleh Gubernur Lampung saat itu Pak Ridho saat saya menjabat kapolda Lampung,” tutur pria yang dikenal santun dalam berucap itu.
Dilanjutkan Dang Ike, kita juga memiliki program Anjau Silau. “Anjau Silau itu artinya kan silaturahmi, ya kita lakukan terus dan terus menerus. Bukan sebulan atau lima bulan atau setahun sekali. Tapi turun terus setiap saat ke rakyat. Terus temui rakyat, bahwa kita ini Indonesia, kita ini negara damai.
Walaupun kita ini beda agama, beda sukunya tapi kita ini kan hidup untuk kebaikan, ketentraman, kedamaian, saling menghormati,” tandasnya.
Kalau kita sering turun, sambung Dang Ike, maka pimpinan bisa tahu persoalan yang terjadi di bawah. “Kenapa bisa terjadi.
Kenapa tidak selesai-selesai, temukan semuanya. Kita kan ada penyelesaian baik secara budaya nasional, juga ada secara budaya lokal. Orang Indonesia itu orang yang beradat dan berbudaya,” urainya.
Terlebih, imbuh Dang Ike, kita kan sudah dikenal dengan Salam Lampung Bermartabat. “Itu kan saya buat kode begitu (Salam Lampung Bermartabat) agar kita ini sama, Lampung itu Indonesia mini. Kita ini semua sama, Ulun Lampung kita semua disini.
Mau asalnya dari mana, kalau kita di Lampung maka jadilah keluarga Lampung semua. Saling mencintai, menghormati dan menghargai,” ungkapnya.
Dulu Dang Ike juga membuat terobosan fenomenal dengan berkantor diluar. Sehingga bisa membuka komunikasi dan lebih efektif.
“Kita dulu buka kantor di luar, di tenda. Setingkat apa yang tinggi (Polda hingga Polres, Red) kita buka kantor diluar. Supaya bisa tahu persoalan di masyarakat.
Mana lokasi yang rawan kita datangi. Kita silaturahmi. Jangan kita takut, jangan malu dikritik tapi temui. Saya dulu sampai jam sebelas malam baru pulang dari berkantor diluar. Penyelesaian di bawah tenda, selesai persoalan di tempat itu,” urainya.
Jaman Dang Ike bertugas, juga pernah pecah kasus kerusuhan di Mesuji. “Saat itu saya ditelpon oleh Menko Polhukam Pak Luhut Binsar Pandjaitan.
Saya tegaskan solusi saya kita selesaikan di lapangan. Di lokasi tersebut. Kita buat tenda di tengah kebun singkong itu. Saya panggil dua belah pihak, kita selesaikan dengan melibatkan pihak terkait juga. Saat itu kata Menko Polhukam pak Luhut, saya baru kali ini lihat ada yang begini langsung penyelesaiannya.
Artinya, kita harus segera turun dan tuntaskan,” ujar Dang Ike.
Saat ini, terang Dan Ike, nama Mesuji juga selalu menjadi menasional. “Nah, nama Mesuji ini sudah menasional sekarang. Ini harus diselesaikan agar konflik seperti ini tak terulang lagi. Caranya bagaimana, salah satunya turun ke rakyat itu harus terus menerus. Jangan turun karena hanya basa-basi atau pencitraan. Jadi betul lelah, capek, berkeringat demi rakyat. Yakin saja, jabatan itu ibadah dari Allah SWT,” pungkasnya. (*)